Minggu, 25 November 2018

Konsep Nilai Uang terhadap Waktu 

Selamat datang di blog saya, saya akan membahas tentang konsep nilai uang terhadap waktu, semoga bermanfaat untuk yang datang di blog saya 

KONSEP NILAI UANG TERHADAP WAKTU

      Pengaruh waktu terhadap nilai uang di masa yang akan datang menyangkut penanaman dana ke dalam suatu investasi baik investasi jangka pendek maupun jangka panjang.berdasarkan pengaruh waktu nilai uang akan berubah pada masa yang akan datang kalau jumlahnya sama,hal ini disebabkan karena perkembangan perekonomian dimana masyarakat semakin tahu arti perkembangan perekonomian dan bagaimana dampaknya terhadap harga-harga secara umum. Kalau dalam perekonomian suatu negara dimana harga-harga cenderung naik, maka hal ini berarti bahwa dengan jumlah uang yang sama jika digunakan pada waktu satu tahun setelah diterima uang tersebut maka nilainya akan turun.

 Asal Mula Bunga

Menurut Hubbard ( 1997 ) dalam Laksmono ( 2001), Bunga Adalah Biaya yang harus di bayar Borrower
Menurut Kem dan Guttman (1992) seperti di uraikan Laksmono ( 2001 ) menganggap Suku Bunga merupakan sebuah harga dan sebagai mana harga lainnya maka tingkat Suku Bunga, yaitu :
1). SUKU BUNGA NOMINAL
Yaitu Suku Bunga yang dapat di amati di pasaran.
2). SUKU BUNGA RIIL
Yaitu suku Bunga yang secara konsep di ukur tingkat pengembaliannya setelah dikurangi inflansi.
3). SUKU BUNGA JANGKA PENDEK
Yaitu Suku Bunga yang jatuh tempo ( Maturity ) satu tahun atau kurang.
4). SUKU BUNGA JANGKA PANJANG
Yaitu Suku Bunga yang jatuh tempo ( Maturitty ) lebih dari satu tahun.

Bunga Sederhana

Apabila total bunga yang diperoleh berbanding linear dengan besarnya pinjaman awal/pokok pijaman, tingklat suku buanga dan lama periode pinjaman yang disepakati, maka tingkat suku bunga tersebut dinamakan tingkat suku bunga sederhana ( simple interest rate ). Bunga sederhana jarang digunakan dalam praktik komersial modern.
Total bunga yang diperoleh dapat dihitung dengan rumus :
I = P.i.n
Di mana : I = Total bunga tunggal
P = Pinjaman awal
i = Tingkat suku bunga
n = Periode pinjaman.
Jika pinjaman awal P, dan tingkat suku bunga, I, adalah suatu nilai yang tetap, maka besarnya bunga tahunan yang diperoleh adalah konstan. Oleh karena itu, total pembayaran pinjaman yang harus dilakukan pada akhir periode pinjaman F, sebesar :
F = P + I

Bunga Majemuk

 Apabila bunga yang diperoleh setiap periode yang didasarkan pada pinjaman pokok ditambah dengan setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode tersebut, maka bunga itu disebut bunga majemuk. Bunga majemuk lebih sering digunakan dalam praktik komersial modern. Perbedaan yang terjadi disebabkan oleh pengaruh pemajemukkan (compounding). Perhitungan bunganya dilakukan berdasarkan pinjaman pokok dan bunga yang dihasilkan pada periode sebelumnya. Perbedaan tersebut akan semakin besar bila jumlah uang semakin sebesar,atau periode lebih lama.


Konsep Keekuivalenan

Ekuivalensi berarti semua cara pembayaran yang memiliki daya tarik yang sama bagi peminjam. Meskipun total pembayaran kembali  uang pinjaman berbeda menurut caranya, tetapi bisa ekuivalensi satu sama lain merupakan konsep yang penting dalam ekonomi teknik.
Ekuivalensi tergantung pada :
  1. Tingkat suku bunga
  2. Jumlah uang yang terlibat
  3. Waktu menerima dan / atau pengeluaran uang.
  4. Sifat yang berkaitan dengan pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan dan modal awal yang diperoleh kembali.
     Jika tingkat suku bunga konstan pada 10% untuk cara pembayaran apapun, maka semua cara pembayaran tersebut ekuivalen. Seseorang bisa secara bebas meminjam dan meminjamkan pada tingkat suku bunga 10%. Tidak ada bedanya pada pokok pinjaman dibayarkan dalam umur pinjaman atau baru dibayar kembali pada akhir tahun ke-4


Notasi dan Diagram/ Tabel Arus Kas

 Cash Flow

Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.


Cash-in, umumnya berasal dari penjualan produk atau manfaat terukur (benefit)
Cash-out, merupakan kumulatif dari biaya-biaya (cost) yang dikeluarkan.

Cash flow yang dibicarakan dlm ekonomi teknik --> cash flow
investasi yang bersifat estimasi / prediktif.
Komponen utama cash flow :
· Initial cost ( investasi )
· Operational cost
· Maintenance cost
· Benefit/ manfaat


Tingkat Suku Bunga Nominal dan Suku Bunga Efektif

Bunga nominal adalah bilangan atau angka yang digunakan untuk menjelaskan tingkat suku bunga tahunan yang berlaku umum secara nominal. Penggunaan perjanjian-perjanjian yang dibuat untuk memungkinkan suku bunga untuk diatur secara khusus sehingga bunga dapat dibayarkan beberapa kali dalam satu tahun, missal per bulan, per dua bulan, per tahun, dan sebagainya.

Rumus Bunga Nominal

Suku bunga nominal :
r = i x M
dimana :
r = suku bunga nominal tahunan
i = suku bunga nominal per periode
M = jumlah periode majemuk per satu tahun

Bunga efektif adalah nilai aktual dari tingkat suku bunga tahunan yang dihitung pada akhir periode yang lebih pendek dari satu tahun dengan memakai suku bunga majemuk.
Tingkat suku bunga sesungguhnya akan lebih tinggi dari suku bunga nominal. Tingkat suku bunga efektif biasanya dinyatakan per tahun. Kecuali bila dinyatakan lain secara khusus.
Referensi : 
 http://fpermana93.blogspot.com/2011/12/konsep-nilai-uang-terhadap-waktu.html
 http://rhadenfatul.blogspot.com/2013/10/ekonomi-teknik-iicash-flow.html
 https://fhirnaldy.blogspot.com/2018/11/konsep-nilai-uang-terhadap-waktu.html

Apkiasi-aplikasi Hubungan Nilai Uang Terhadap Waktu

Aplikasi-aplikasi Hubungan Nilai Uang Terhadap Waktu

Selamat Datang di blog saya, sekarang saya akan membahas aplikasi-aplikas hubungan nilai uang terhadap waktu, yuuu mariii


Tingkat Pengembalian Minimum


     Para tingkat pengembalian (RRR) adalah komponen dalam banyak metrik dan perhitungan yang digunakan di perusahaan keuangan dan penilaian ekuitas. Ini lebih dari sekadar mengidentifikasi pengembalian investasi, dan faktor risiko sebagai salah satu pertimbangan utama untuk menentukan kembali potensial. Tingkat pengembalian yang dibutuhkan juga menetapkan kembali minimal investor harus menerima, mengingat semua pilihan lain yang tersedia dan struktur modal perusahaan. Untuk menghitung tingkat yang diperlukan, Anda harus melihat faktor-faktor seperti kembali dari pasar secara keseluruhan, tingkat Anda bisa dapatkan jika Anda mengambil tanpa resiko (yang tingkat bebas risiko pengembalian ), danvolatilitas saham atau biaya keseluruhan pendanaan proyek tersebut. Di sini kita memeriksa metrik ini secara rinci dan menunjukkan cara menggunakannya untuk menghitung kembali potensi investasi Anda.Net Present Value

 Net Present Value (NPV)



NPV (Net Present Value) merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.

Sebelum masuk ke dalam NPV, sebelumnya haruslah dikenal apa itu PV. Hal ini karena dalam menghitung keuntungan biasanya diketahui dulu arus kas dalam sebuah program/proyek. Present value (PV) adalah arus kas masuk dan keluar yang didiskonkan pada saat ini yang dijumlahkan selama masa hidup dari proyek tersebut dihitung dengan rumus :







Suku bunga yang dipakai harus sejalan (satuan yang sama) dengan waktu arus kas. Bila waktu arus kas dalam satuan tahun, maka suku bunga juga dalam periode satu tahun, demikian pula bila waktunya dalam satuan bulan.


PV (present value) merupakan nilai sejumlah uang sekarang yang merupakan ekivalensi dari sejumlah cash flow tertentu pada periode tertentu dengan tingkat suku bunga tertentu. Fungsi ini berguna untuk menghitung nilai sekarang (present value) dari suatu deret angsuran seragam di masa yang akan datang dan suatu jumlah tunggal yang telah disama-ratakan pada akhir periode pada suatu tingkat bunga. Perbedaan utama antara fungsi PV dan NPV adalah: PV bisa digunakan pada awal atau akhir periode dari suatu aliran kas, PV mengharuskan semua nilai sama, sedangkan NPV nilai-nilai bisa bervariasi. Sedangkan Rumus dari NPV adalah :


NPV = PVinvestasi + PVpenerimaan


Atau


NPV = Ao + (A1 / (1 + r))


dimana :
Ao = nilai awal investasi
A1 = nilai penerimaan dari investasi
r = tingkat suku bunga yang relevan.


Sebagai contoh :
Suatu proyek dengan dengan investasi sebesar Rp. 7.000.000.000 dan tingkat bunga yang relevan sebesar 18%. Proyek ini diharapkan akan menghasilkan nilai sebesar Rp. 10.000.000.000. Maka berapakah besarnya net present value yang akan dihasilkan?


PVpenerimaan = 10.000.000.000 / ( 1 + 0.18 )1 = Rp. 8.474.000.000
Pvinvestasi = 8.000.000.000 / (1 + 0,18) 0 = 8.000.000.000


Maka Net Present Value yang dihasilkan adalah


NPV = Pvinvestasi + Pvpenerimaan
NPV = - 8.000.000.000 + 8.474.000.000 = Rp. 470.000.000


Arti perhitungan NPV






Langkah menghitung NPV:
1. Tentukan nilai sekarang dari setiap arus kas, termasuk arus masuk dan arus keluar, yang didiskontokan pada biaya modal proyek,
2. Jumlahkan arus kas yang didiskontokan ini, hasil ini didefinisikan sebagai NPV proyek,
3. Jika NPV adalah positif, maka proyek harus diterima, sementara jika NPV adalah negatif, maka proyek itu harus ditolak. Jika dua proyek dengan NPV positif adalah mutually exclusive, maka salah satu dengan nilai NPV terbesar harus dipilih .


NPV sebesar nol menyiratkan bahwa arus kas proyek sudah mencukupi untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan dan memberikan tingkat pengembalian yang diperlukan atas modal tersebut. Jika proyek memiliki NPV positif, maka proyek tersebut menghasilkan lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk menutup utang dan memberikan pengembalian yang diperlukan kepada pemegang saham perusahaan.


Keunggulan NPV = menggunakan konsep nilai waktu uang (time value of money).


Maka sebelum penghitungan/penentuan NPV hal yang paling utama adalah mengetahui atau menaksir aliran kas masuk di masa yang akan datang dan aliran kas keluar.
Di dalam aliran kas ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :


1. Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak,
2. Informasi terebut haruslah didasarkan atas “incremental” (kenaikan atau selisih) suatu proyek. Jadi harus diperbandingkan adanya bagaimana aliran kas seandainya dengan dan tanpa proyek. Hal ini penting sebab pada proyek pengenalan produk baru, bisa terjadi bahwa produk lama akan “termakan” sebagian karena kedua produk itu bersaing dalam pemasaran,
3. Aliran kas ke luar haruslah tidak memasukkan unsur bunga, apabila proyek itu direncanakan akan dibelanjai/didanai dengan pinjaman. Biaya bunga tersebut termasuk sebagai tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return) untuk penilaian proyek tersebut. Kalau kita ikut memasukkan unsur bunga di dalam perhitungan aliran kas ke luar, maka akan terjadi penghitungan ganda.



Future Worth Analysis
 
Future worth analysis (analisis nilai masa depan) didasarkan pada nilai ekuivalensi semua arus kas masuk dan arus kas keluar di akhir periode analisis pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR). Oleh karena tujuan utama dari konseptime value of money adalah untuk memaksimalkan laba masa depan, informasi ekonomis yang diperoleh dari analisis ini sangat berguna dalam situasi-situasi keputusan investasi modal. Hasil FW alternative sama dengan PW, dimana FW = PW (F/P,i%,n). Perbedaan dalam nilai ekonomis yang dihasilkan bersifat relative terhadap acuan waktu yang digunakan saat ini atau masa depan. Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai FW ≥ 0 maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan FW terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua alternatif yang memiliki FW ≥ 0.
 

Annual Worth Analysis

Annual worth analysis (analisis nilai tahunan) didasarkan pada konsep ekuivalensi dimana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan dalam sederetan nilai uang tahunan yang sama besar pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (minimum attractive rate of return – MARR)
Hasil AW alternatif sama dengan PW dan FW, dimana AW = PW(A/P,i,n) dan AW = FW(A/F,i,n). Dengan demikian, AW dari setiap alternatif dapat dihitung juga dari nilai-nilai ekuivalen lainnya. Nilai AW alternatif diperoleh dari persamaan:
AW = R – E – CR
Dimana:
R = revenues (penghasilan atau penghematan ekuivalen tahunan)
E = expences (pengeluaran ekuivalen tahunan)
CR = capital recovery (pengembalian modal) Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai AW ≥ 0 maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan NPV terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua alternatif yang memiliki AW ≥ 0.




IRR (Internal Rate of Return)



IRR merupakan suatu nilai petunjuk yang identik dengan seberapa besar suku bunga yang dapat dihasilkan oleh investasi tersebut dibandingkan dengan suku bunga bank yang berlaku umum (suku bunga pasar atau Minimum Attractive Rate of Return/MARR).

Cara menghitung IRR dipakai untuk menentukan sebuah investasi dilaksanakan atau tidak, biasanya digunakan acuan kalau investasi tersebut harus lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return.

Pada suku bunga IRR akan diperoleh NPV=0, atau biasa disebut dengan IRR mengandung makna suku bunga yang dapat diberikan investasi, yang memberikan NPV = 0. Syarat utamanya adalah apabila IRR> suku bunga MARR.

IRR adalah discount rate yang membuat NPV sama dengan nol, namun tidak berhubungan dengan discount 41 rate yang dihitung berdasarkan data di luar proyek sebagai social opportunity cost of capital (SOCC) yang berlaku umum di masyarakat (bunga deposito).

  External Rate of Return

Tingkat eksternal pengembalian adalah tingkat pengembalian di mana nilai sekarang dari serangkaian arus kas akan menjadi nol, di mana semua uang tunai mengalir dalam selama proyek tersebut diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian tambahan. Yaitu harus mempertimbangakan tingkat bunga eksternal (e), Aliran kas yang dihasilkan oleh proyek setelah umur ekonomis, Bisa investasikan kembali dari luar perusahaan. Berbeda dengan IRR, metode IRR mengasumsikan bahwa semua hasil dari investasi atau proyek akan langsung dipakai untuk menambah modal dari proyek tersebut.(diinvestasikan ditempat yang sama).



Referensi :
  http://jackstellar.blogspot.com/2013/11/tugas-2-present-future-annual-worth.html
http://yogandaruprahastowo.blogspot.com/2017/11/aplikasi-aplikasi-hubungan-nilai.html
http://caraharian.com/rumus-irr.html
http://thesharenation.blogspot.com/2017/11/5-aplikasi-aplikasi-hubungan-nilai-uang.html